Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 2.000 ton gula kristal putih (GKP) impor dari Thailand tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara hari ini. Impor gula ribuan ton itu merupakan bagian dari penugasan yang diberikan pemerintah kepada BUMN Holding Food ID FOOD sebanyak 107.900 ton yang akan tiba berturut-turut hingga Mei 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, ID FOOD mendapat tugas dari pemerintah untuk pengadaan gula secara bertahap.
“Pengadaan eksternal ini hanya untuk mengamankan stok gula guna memenuhi permintaan untuk stabilisasi pasokan dan harga, khususnya pada Ramadan dan Idul Fitri. Sesuai kesepakatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri di Januari.” ujar Arief dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Arief mengatakan, pembelian gula impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang biasanya mengalami peningkatan permintaan pada momentum HBKN, sedangkan musim giling tebu baru akan dimulai pada Mei. Sehingga ketersediaan gula tetap harus didukung dari luar agar harga pasar tetap berjalan sesuai Peraturan Badan 11 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen (HAP) untuk Komoditas Gula Konsumsi Rp. 13.500/kg.
Foto: Badan Pangan Nasional (BKN) telah memastikan kedatangan Gula Kristal Putih (GKP) untuk memenuhi kebutuhan stok gula selama HBKN Ramadan dan Idul Fitri. Demikian disampaikan Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi saat meninjau pembukaan palka kapal pembelian Gula Kristal Putih yang dibawa Holding BUMN Food ID FOOD di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4). /2023). (Badan Pangan Timur))
Badan Pangan Nasional (BKN) memastikan kedatangan Gula Kristal Putih (GKP) untuk memenuhi kebutuhan stok gula selama Ramadan dan libur Lebaran. Demikian disampaikan Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi saat meninjau pembukaan palka kapal pembelian Gula Kristal Putih yang dibawa Holding BUMN Food ID FOOD di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4). /2023). (Badan Pangan Timur)
Berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan 2023, dari kebutuhan nasional sebesar 3,4 juta ton diperkirakan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton, sementara masih ada carry over dari tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton jadi 900 ribu ton. masih perlu diperoleh pada akhir tahun masih terdapat stok 1,2 juta ton, dan kebutuhan gula pada momentum HBKN dapat terpenuhi secara memadai.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso menambahkan, impor gula dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan.
“Karena memang kebutuhan nasional, dan itu berdasarkan Rakortas sesuai neraca komoditas, diputuskan impor, kalau surplus kita ekspor,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Food Holding ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan bongkar muat hari ini merupakan bagian dari 32.500 ton dari total penugasan sebanyak 107.900 ton yang akan tiba berturut-turut hingga Mei 2023.
“Realisasi penugasan gula ini diharapkan dapat menjaga harga gula sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, target kami sebelum akhir tahun 2023 HBKN sudah ada GKP lagi. sekitar 40.000 ton,” jelasnya.
Lebih lanjut Frans mengatakan, rencana realisasi penugasan pembelian gula pada 2023 akan masuk ke beberapa daerah kedatangan, yakni Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak dan Medan.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Pengumuman! Impor Gula Tahun 2023 Hampir 1 Juta Ton
(Wow)