maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Dua bersaudara warga Israel tewas dan ibu mereka luka parah usai penembakan di Tepi Barat tak lama setelah Israel membombardir Gaza dan Lebanon.

2 Bersaudara Tewas dalam Penembakan di Permukiman Ilegal Israel

Dua bersaudara warga Israel tewas dan ibu mereka luka parah usai penembakan di Tepi Barat tak lama setelah Israel membombardir Gaza dan Lebanon.

Jakarta, CNNIndonesia

Dua warga Israel tewas dalam insiden penembakan di Tepi Barat pada Jumat (7/4). Insiden ini terjadi beberapa jam setelah Israel membom Gaza dan Lebanon menyusul insiden di Masjid Al-Aqsa.

Insiden itu terjadi di Kota Efrat, sebuah pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Walikota Oded Revevi membenarkan bahwa dua orang yang meninggal adalah dua bersaudara.

“Sedangkan ibu mereka luka parah,” kata Revivi seperti dikutip dari AFP.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Tentara mengatakan ketiga pria itu ditembak di dalam mobil saat mereka melewati perlintasan Hamra yang terletak di bagian utara Lembah Yordan.

Menanggapi insiden ini, tentara Israel melancarkan perburuan para penembak.

Serangan itu terjadi setelah tentara Israel melakukan serangan udara dan pengeboman artileri sebagai tanggapan atas tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon. Tentara Israel mengatakan lebih dari 30 roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Lebanon.

“Serang sasaran, termasuk infrastruktur teror, milik organisasi teroris Hamas di Lebanon selatan,” kata militer.

Reuters melaporkan Israel sekarang menambah pasukannya di dekat perbatasannya setelah pecahnya kekerasan perbatasan dan penggerebekan polisi di Masjid Al-Aqsa.

Namun, tidak ada korban luka serius yang dilaporkan di sepanjang perbatasan meskipun militan dari Libanon dan Gaza telah menembakkan roket dalam beberapa hari terakhir dan militer Israel telah menanggapinya dengan serangan udara.

“Tidak ada yang menginginkan peningkatan sekarang,” kata seorang juru bicara militer Israel.

“Ketenangan akan dijawab dengan ketenangan, pada tahap ini saya kira, setidaknya dalam beberapa jam mendatang,” tambahnya.

Seorang pejabat dari kelompok militan Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa mereka siap untuk tetap tenang jika Israel melakukan hal yang sama.

(rzr/arh)

[Gambas:Video CNN]