maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Klaim bahwa NASA menemukan bukti bulan pernah terbelah, seperti mukjizat Nabi Muhammad SAW, menyebar di medsos dan artikel. Validkah?

Ahli Jelaskan Viral Bukti Bulan Pernah Terbelah Jejak Mukjizat Nabi

Klaim bahwa NASA menemukan bukti bulan pernah terbelah, seperti mukjizat Nabi Muhammad SAW, menyebar di medsos dan artikel. Validkah?

Jakarta, CNN Indonesia

Satu dari rasa takjub yang konon pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah perpisahan bulan. Kisah tersebut dikatakan telah dibuktikan secara ilmiah oleh NASA. Apakah itu benar?

Dikutip dari Gulf Times, kisah terbelahnya Bulan bermula ketika Abu Jahal, Al-Walid bin Al-Mughirah, Al-‘Aas bin Waa’il, dan beberapa petinggi Quraisy mendatangi Nabi Muhammad SAW.

Mereka mempertanyakan status Nabi Muhammad yang sebenarnya sebagai utusan Allah. Caranya, mereka meminta Rasul membelah Bulan menjadi dua bagian.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Jika kamu benar dengan apa yang kamu katakan, belah Bulan menjadi dua.”

Mendengar permintaan tersebut, Nabi Muhammad SAW meminta kepada Allah untuk membelah Bulan. Permintaan itu dijawab oleh Allah SWT yang membelah Bulan menjadi dua bagian.

Seperti dikutip dari hadits riwayat Bukhari dalam Kitab Fadhail ash-Shahabah, Anas RA berkata, “Dia menunjukkan kepada mereka bulan sabit. Sampai mereka melihat Hira (nama tempat) di antara keduanya.”

Orang-orang Quraisy menyaksikan peristiwa ini. Sayangnya, mereka masih belum percaya dengan status Muhammad sebagai nabi.

Di era post-truth, cerita seperti ini menjadi bahan klaim ilmiah alias pseudosains. Grup Facebook dan WhatsApp menjadi media utamanya.

Dikutip dari AFP Fact Check, sebuah postingan Facebook mengklaim bahwa Badan Antariksa AS NASA telah membuktikan bahwa Bulan pernah terbelah menjadi dua.

Postingan berjudul Keajaiban Nabi Muhammad SAW ‘Terbelahnya Bulan’ telah dibagikan ribuan kali.

Pengunggah menyertakan kolase dengan empat foto. Salah satunya menunjukkan permukaan Bulan dengan anak panah yang mengarah ke retakan di Bulan yang konon merupakan bekas-bekas sihir.

“Keajaiban ini juga sudah dibuktikan oleh NASA.. {Qura’n & science},” kata pengunggah.

Tak hanya unggahan media sosial, klaim bukti ilmiah keajaiban juga tersebar dalam tulisan ilmiah.

Hal tersebut terungkap dalam artikel oleh OK AbouEassa di situs Scientific & Academic Publishing berjudul The Bukti Terbelahnya Bulan (2020).

Artikel tersebut menyatakan bahwa bukti Bulan terbelah dapat dilihat dari adanya kawah di satelit Bumi.

Eassa, yang namanya tidak muncul di jurnal resmi atau situs web universitas mana pun, menyertakan foto retakan yang sama di Bulan yang diunggah ke Facebook di atas.

“Saya menunjukkan bahwa kawah berasal dari pembelahan Bulan hingga intinya menjadi dua bagian dan informasi tersebut tampaknya benar karena pembelahan dan pembentukan kawah Bulan tidak setua Bulan,” tulis Eassa.

“Mereka muncul baru-baru ini dan paling lambat 1388 tahun yang lalu, ketika keajaiban terjadi pada masa Nabi Muhammad, menurut apa yang tercatat dalam sejarah,” tambahnya.

Menurutnya, permukaan Bulan “benar-benar retak”. Analisis permukaan Bulan juga menunjukkan bahwa Bulan memiliki lebih banyak retakan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Kerusakannya lebih dalam dari itu, mencapai 20 km. Retakan itu terletak di inti Bulan. Sehingga dipercaya bahwa Bulan pernah terbelah menjadi dua bagian,” tulisnya.

kata NASA

Berdasarkan penelusuran AFP, klaim tersebut salah. Pelacakan gambar menelusuri sumber gambar ke situs web NASA yang diterbitkan pada tahun 2002.

NASA mengatakan foto itu diambil oleh kru Apollo 10 pada Mei 1969 dan menunjukkan Rima Ariadaeus, rill atau parit panjang Bulan.

“Rille, seperti Rima Ariadaeus, diyakini merupakan patahan yang dibentuk oleh aktivitas tektonik,” kata NASA.

“Beberapa ilmuwan percaya bahwa pegunungan linier mungkin terbentuk setelah tumbukan besar, sementara yang lain percaya bahwa parit terbentuk sebagai manifestasi permukaan dari sistem tanggul yang dalam ketika Bulan masih aktif di gunung berapi.”

“Para ahli sepakat bahwa Rima Ariadaeus, dengan panjang sekitar 300 km (186,4 mil), merupakan sistem patahan yang serupa dengan yang ada di Bumi,” lanjut NASA.

Laman NASA juga menerbitkan gambar lain dari Rima Ariadaeus.

Selain itu, para ahli NASA mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada bukti ilmiah bahwa Bulan telah terbelah.

“Tidak ada bukti ilmiah saat ini yang melaporkan bahwa Bulan terbelah menjadi dua [atau lebih] dan kemudian bersatu kembali di masa lalu,” kata Brad Bailey, staf ilmuwan dari Lunar Science Institute (NLSI) NASA.

Profesor Paul Groot, seorang astronom di Universitas Radboud di Belanda, mengatakan, “‘Belahan’ yang ditunjukkan pada gambar di bawah [dalam gambar unggahan] ada di Bulan, tapi jelas tidak [sampai] mencapai sekitar Bulan.”

“Ini adalah fitur yang kemungkinan terkait dengan dampak yang menciptakan kawah Tycho, yang terletak di kanan bawah fitur dalam orientasi gambar ini,” katanya.

(ke-lth/lengkungan)