Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan terbaru menguak misteri balon mata-mata China yang terbang di atas langit Amerika Serikat (AS) awal tahun ini. Serigala dikatakan mengirimkan data intelijen ke Beijing.
NBC News, mengutip dua pejabat senior dan mantan pejabat senior Presiden Joe Biden, melaporkan bahwa serigala tidak mengumpulkan gambar tersebut. Namun, ia mengumpulkan sinyal elektronik saat melewati instalasi penting dan sensitif.
Menurut para pejabat, sinyal elektronik itu mencakup komunikasi antar personel di markas besar atau sinyal dari sistem senjata. Mereka menambahkan, saat bergerak di dekat wilayah militer, balon akan terbang dengan formasi angka delapan, dikutip dari Insider, Selasa (4/4/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ditanya tentang laporan NBC News, Pentagon tidak bisa memastikannya. “Saya tidak dapat mengonfirmasi transmisi waktu nyata apa pun dari balon kembali ke RRC saat ini,” kata wakil sekretaris pers Pentagon Sabrina Singh.
Dia menambahkan bahwa Pentagon sedang menilai informasi apa yang mungkin telah dikumpulkan China. “Tapi kami tahu langkah-langkah yang kami ambil menambah sedikit nilai dari apa yang bisa dikumpulkan dari satelit sebelumnya,” jelasnya.
Singh menolak memberikan informasi lokasi pangkalan militer tersebut, bersikeras bahwa balon tersebut dapat dipindahkan dan sengaja dipindahkan di atas rel.
Sementara itu, Insider menjelaskan bahwa Pentagon dan Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim di luar jam kerja biasa. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China melakukan hal yang sama.
Sebelumnya serigala ini terlihat di banyak tempat. Serigala berlari dari Alaska dan Kanada ke pantai Carolina Selatan dalam seminggu.
AS akhirnya menembak balon. Sementara itu, China membantah tudingan tersebut dan mengatakan balon itu adalah kendaraan sipil.
[Gambas:Video CNBC]