Nah, CNN Indonesia —
PT River Lake and Ferry Transport (ASDP) Cabang Feri Indonesia Kung menutup sementara 52 jalur penyeberangan dari Kupang ke sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (10/4).
Penutupan tersebut akibat gelombang tinggi di perairan NTT akibat Topan 98S yang muncul di Laut Arafuru dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG.
“Ada 52 jalur yang ditutup sementara sejak Senin,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Syamsudin kepada CNN Indonesia.com, Senin (10/4).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Kami sudah koordinasi dengan syahbandar, operasi akan kami hentikan sambil menunggu cuaca besok,” jelas Syamsudin.
Ia menginformasikan penutupan sementara ini demi keselamatan pelayaran dan juga demi kenyamanan pengguna jasa ASDP.
Pasalnya, lanjut Syamsudin, terpantau dari peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, gelombang air laut mencapai 3 meter hingga 4 meter membahayakan pelayaran.
“Juga ada warning dan peringatan dini dari BMKG,” tambahnya.
Ia mengatakan, ASDP akan terus memantau setiap perkembangan cuaca dan akan berkoordinasi dengan syahbandar dengan memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Dia tidak yakin berapa lama pelayaran akan ditutup. Namun ASDP selalu memperhatikan notifikasi pengiriman. Perusahaan juga memantau informasi dari BMKG, sebelum memutuskan berlayar.
Syamsudin menambahkan, pihaknya sedang berupaya mengambil keputusan yang tepat, sebelum memutuskan berlayar atau tidaknya kapal yang dikelolanya.
“Kasihan, kalau kita bilang berlayar, lalu tiba-tiba ada gelombang tinggi di jalan, maka otomatis kapal kembali ke dermaga. Sayang juga kalau kapal kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi menjelaskan, ketinggian gelombang di perairan NTT saat ini terpantau 3 hingga 3,5 meter.
[Gambas:Video CNN]
“Kita punya alat ukur gelombang di NTT, terpantau 3 sampai 3,5 meter,” kata Agung.
Dia menjelaskan, menurut perkiraan awal, Topan 98S pada Senin (10/4) mengarah ke barat daya menuju Australia.
“Dan siklon 98S akan membunuh Australia,” kata Agung.
Agung mengatakan, NTT yang diperkirakan terkena dampak langsung sebenarnya tidak terpengaruh atau kalaupun ada; kecil.
“Sangat disyukuri karena dampaknya di NTT sangat kecil dan tidak terkena dampak langsung,” kata Agung.
Ia juga mengatakan bahwa kondisi angin dan hujan yang terjadi saat ini di beberapa wilayah di NTT, khususnya di Kota Kupang, tidak sepenuhnya akibat Siklon 98S tetapi juga berdampak pada masuknya NTT ke masa transisi.
Agung mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik karena arah Siklon 98S sudah melewati NTT dan yang harus diwaspadai adalah musim pancaroba.
Agung menyampaikan, Sumba Barat Daya saat ini berstatus waspada. Sementara Kupang, Kota Kupang, Manggarai Barat, Sikka, Nagekeo, Flores Timur, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Ende, Alor dan Ngada berstatus siaga.
Agung melaporkan, arah pergerakan Siklon 98S saat ini mengarah ke barat daya dengan kecepatan angin 9 knot atau 16 km/jam dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Dijelaskannya, pada Senin (10/4) Siklon 98S terlihat di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba dengan kecepatan angin maksimal 30 knot dan tekanan udara minimal 1002 MB bergerak barat-barat daya.
(eli/agt)