maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
ASEAN Harus Waspada dan Siap Hadapi Chaos!

ASEAN Harus Waspada dan Siap Hadapi Chaos!

ASEAN Harus Waspada dan Siap Hadapi Chaos!

Bali, CNBC Indonesia – Pertemuan Tingkat Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st AFMGM) digelar hari ini, Jumat (31/3/2023) di Bali Nusa Dua Convention Center.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo langsung membuka rapat hari ini.

Sri Mulyani menjelaskan, pertemuan AFMGM yang berlangsung hari ini merupakan pertemuan pertama yang akan dilaksanakan secara offline atau hadir secara fisik, setelah tiga tahun berturut-turut mengadakan pertemuan secara virtual.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan bahwa banyak organisasi internasional yang memproyeksikan ekonomi negara-negara ASEAN tumbuh positif tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Namun, ia mengatakan seluruh negara anggota ASEAN harus waspada dan siap melakukan mitigasi, jika terjadi shock eksternal.

“Kita semua harus tetap waspada dan bersiap menghadapi beberapa tantangan eksternal yang bisa menyebabkan turbulensi ekonomi kita,” jelas Sri Mulyani di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (31/3/2023).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyarankan agar anggota ASEAN dapat memperkuat kapasitasnya untuk menghadapi tantangan 20 tahun ke depan.

Negara-negara anggota ASEAN menganggap perlu untuk memperbarui kebijakan mereka untuk menghadapi situasi yang dinamis. “Anda tidak bisa terpaku pada ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” katanya.

Di sisi lain, ASEAN juga harus secara aktif memantau dan mengelola situasi, sehingga dapat terus melakukan yang terbaik dalam reformasi ekonomi dan memastikan keberlanjutannya.

Dunia, termasuk ASEAN, sedang menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19 yang memukul perekonomian di berbagai belahan dunia, termasuk kawasan Asia Tenggara.

Pandemi Covid-19, kata Sri Mulyani, dapat menjadi pelajaran bagi seluruh negara anggota ASEAN untuk terus bangkit dan mengkalibrasi kebijakan demi kesejahteraan ekonomi dan warganya.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menceritakan betapa panjang sejarah Bali dan ASEAN. Sebab, Bali menjadi titik awal bagi para top leader ASEAN untuk bersinergi.

“Tahun 2003, para pemimpin ASEAN mencanangkan Bali Concord II, salah satu tonggak integrasi kawasan, yang sekarang kita kenal sebagai komunitas ASEAN,” jelas Sri Mulyani.

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN tahun ini merupakan pertemuan ke-9 yang diselenggarakan dalam koordinasi bersama, untuk memajukan kepentingan bersama.

Indonesia memegang tongkat estafet Ketua ASEAN 2023 dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Sri Mulyani mengatakan, Indonesia percaya ASEAN dapat menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang kuat dan inklusif.

“Pertumbuhan ekonomi telah dan akan selalu menjadi cerita tersendiri bagi ASEAN, dan untuk memastikannya terus berlanjut, kita harus memperkuat kemampuan ASEAN untuk menjawab tantangan masa lalu,” jelas Sri Mulyani.

Negara-negara kawasan, kata Sri Mulyani, telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama pada periode 2010 hingga 2019 dimana ASEAN menyumbang 3% dari PDB riil dunia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Jadi Anggota Baru, Timor Leste Hadiri ASEAN 2023 di Bali

(stempel/stempel)