Sayang –
kepala sekretaris ASEAN Kao Kim Hourn mengatakan para menteri ASEAN dan perwakilannya juga membahas visi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) setelah 2025 atau visi pasca-2025 pada pertemuan Retreat Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-29 di Magelang, Jawa Tengah.
“Dalam pertemuan ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa dalam menyusun visi pilar MEA pasca 2025, penting untuk membuka potensi ASEAN, dengan pertimbangan antara lain untuk mengatasi konektivitas regional dan memastikan integrasi ASEAN dalam rantai nilai global,” katanya pada Konferensi Pers Ekonomi ASEAN. Retret Ministers (AEM) ke-29 di Hotel Plataran Heritage Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, ditulis Kamis (23/2/2023).
Sebagai informasi, pada tahun 2015, negara-negara anggota ASEAN menyetujui cetak biru MEA 2025. Dikutip dari Sekretariat Nasional ASEAN, MEA 2025 merupakan kelanjutan dari MEA 2015 yang bertujuan untuk menjadikan ekonomi ASEAN lebih terintegrasi dan kohesif, berdaya saing dan dinamis. dengan konektivitas yang lebih tinggi. dan kerja sama sektoral, tangguh, inklusif, berorientasi pada manusia dan terpusat, serta ASEAN global.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kao Kim Horn menekankan bahwa, dalam mengembangkan visi MEA pasca-2025, ASEAN akan memastikan pendekatan yang komprehensif, partisipatif, inklusif, holistik yang mencakup partisipasi dan konsultasi yang lebih besar dengan para pemangku kepentingan.
Pertemuan tersebut juga mengadakan diskusi strategis terkait hubungan ekonomi ASEAN dengan mitra eksternalnya. Ini karena ASEAN telah mulai meninjau, menyempurnakan, dan menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas (FTA) baru.
“Saya ingin menekankan bahwa dalam berbagai negosiasi dan interaksi FTA dengan mitra wicara, sangat penting untuk memastikan sentralitas peran ASEAN dan ASEAN sebagai salah satu pemain utama dalam pembangunan arsitektur kawasan,” ujarnya.