maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Berawal dari sebuah ide gila, pria ini menjadi raja sepatu dunia

Berawal dari sebuah ide gila, pria ini menjadi raja sepatu dunia

Berawal dari sebuah ide gila, pria ini menjadi raja sepatu dunia

Jakarta, CNBC Indonesia – Film ‘Air’ saat ini sedang tayang di layar lebar di Indonesia. Film ini bercerita tentang bagaimana Nike mendapatkan kontrak dengan legenda basket Michael Jordan untuk bersaing dengan merek sepatu lainnya. Seperti diketahui, Air Jordan kini menjadi brand sepatu basket ikonik hasil kolaborasi Nike dan Michael Jordan.

Tepat di belakang perusahaan sepatu raksasa itu, ada Philip Hampton Knight atau lebih akrab disapa Phil Knight. Dia memulai karirnya seperti kebanyakan lulusan perguruan tinggi biasa. Dia tidak punya uang, tidak ada arah karir yang jelas.

Tapi kemudian, Knight mencetak salah satu kisah bisnis terbesar di dunia dan raksasa pakaian olahraga senilai $100 miliar. Semuanya dimulai dengan ide gila yang menjadi kenyataan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Mengutip CNBC Make It, pria berusia 85 tahun ini menceritakan kisah di balik Nike untuk pertama kalinya dalam memoarnya, “Shoe Dog”.

Knight mengatakan ide untuk raksasa pakaian atletik itu berasal dari lintasan lari di Hayward Field di Oregon dan di luar kelas di sekolah bisnis Stanford. Knight menggambarkan dirinya pada saat itu sebagai rata-rata pelari jarak menengah di tim lari. Dia menyaksikan pelatih larinya di University of Oregon, Bill Bowerman, mendiskusikan sepatu lari atlet dan dampak langsungnya terhadap performa mereka.

Di Bowerman, Knight memelopori asal-usul Nike Inc. Perusahaan ini sebelumnya bernama Blue Ribbon Sports, yang dimulai Knight dengan iseng, ketika dia meyakinkan sekelompok pengusaha Jepang untuk mengekspor sepatu kets Tiger mereka yang terkenal ke Amerika Serikat dan memberinya eksklusivitas dalam menjualnya. Setelah menjual Tigers dari bagasi mobilnya, Knight melihat ada permintaan di sana.

Jadi dia memesan lebih banyak sepatu kets dari Jepang. Permintaan tampaknya telah meningkat. Knight harus mempekerjakan orang tambahan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Namun perjalanannya tidak selalu mulus. Pengiriman Knight dari Jepang jarang tepat waktu, dan dia sering menghadapi masalah pembiayaan yang besar. Meskipun Knight terus menggandakan penjualannya, bank enggan memberikan pinjaman yang dibutuhkan, dan dua bank akhirnya mengontraknya sebagai pelanggan.

Masalah besar datang dengan perjanjian eksklusivitas perusahaan Jepang, Knight dipaksa keluar dari pabrik. Blue Ribbon Sports harus memulai dari awal.

Knight dan 45 karyawannya saat itu harus mencari pabrik baru untuk membuat sepatu mereka, bahkan membuat nama baru untuk perusahaan tersebut. Knight awalnya ingin menamai perusahaan Dimension Sixth.

“Ketika Jeff Johnson membuat ‘Nike’, saya tidak tahu apakah saya terlalu menyukainya, tapi itu lebih baik daripada nama lain. Ternyata bagus,” tambahnya, dikutip CNBC Indonesia, Senin (10)/4 /2023).

Setelah tahun-tahun pertumbuhan Nike yang kuat bertemu dengan tantangan, Knight dan timnya memutuskan pada Desember 1980 untuk akhirnya membawa Nike ke publik.

“Kami khawatir kehilangan kendali,” kata Knight.

Namun dia mengakui keputusan itu sebagai salah satu hal terbaik yang pernah dilakukan perusahaan.

Saat ini, kepemilikan Knight di Nike mencapai US$46 miliar atau Rp685,8 miliar (kurs $1 = Rp14.909). Saat ini, dia berada di peringkat ke-24 dalam peringkat orang terkaya di dunia menurut Forbes.

Nike memiliki penjualan lebih dari $30 miliar, mewakili atlet terbaik di dunia dan telah mencapai jejak yang benar-benar mendunia. Seperti Cristiano Ronaldo, Tiger Woods, Serena Williams, dan masih banyak lagi.

Tak lupa, dalam memoarnya Knight memberikan nasehat kepada pengusaha lainnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya RI, Harta Nomor 2 Melonjak

(Zefanya Aprilia/ayh)