maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Berikan Sentimen Negatif Terhadap Bank Domestik

Berikan Sentimen Negatif Terhadap Bank Domestik

Berikan Sentimen Negatif Terhadap Bank Domestik

Jakarta

Tahun ini dikatakan memiliki banyak tantangan bagi perekonomian. Tak hanya itu, sektor perbankan nasional masih diselimuti ketidakpastian.

Kabar terbaru adalah kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse yang mengguncang dunia. Apa kata para bankir?

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso menjelaskan, permasalahan yang terjadi di dua bank besar di AS dan Swiss tersebut disebabkan oleh banyak sentimen. Ia menekankan risiko reputasi dalam setiap bisnis perbankan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“SVB dan Credit Suisse mengalami kesulitan likuiditas dan permodalan. Ini bisa menimbulkan sentimen negatif di kalangan perbankan domestik,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI DPR, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).

Menurut Sunarso, kedua bank tersebut tidak memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Kemudian risiko likuiditas, dana cadangan ada ketidakcocokan dengan aset dan liabilitas.

“Oleh karena itu penting untuk mengatur jatuh tempo aset dan liabilitas agar tidak menjadi mismatch dan menjadi pelajaran penting bagi kami, terutama risiko likuiditas,” jelasnya.

Sunarso juga menyebut jatuhnya SVB dan Credit Suisse berdampak besar pada pasar modal di AS. Selain itu, suku bunga The Fed yang terus meningkat hingga 4,75% juga menyebabkan kerugian penjualan aset keuangan.

Selain itu, masalah ini sangat berbahaya ketika pelanggan terkonsentrasi di sektor startup dan teknologi. “Makanya kami tidak ingin mengumpulkan portofolio dalam satu keranjang,” jelasnya.

(kil/ara)