maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Rusia menyatakan blogger pro-pemerintah, Vladlen Tatarsky, yang tewas akibat ledakan menjadi ancaman dari Ukraina.

Blogger yang Tewas Ancaman bagi Ukraina

Rusia menyatakan blogger pro-pemerintah, Vladlen Tatarsky, yang tewas akibat ledakan menjadi ancaman dari Ukraina.

Jakarta, CNN Indonesia

Rusia menyatakan blogger pro-pemerintah Vladlen Tatarsky, yang tewas dalam ledakan di sebuah kafe di Saint Petersburg sebagai ancaman bagi rezim Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa selain Tatarsky, jurnalis lain dari Negara Beruang Merah juga menghadapi ancaman pembunuhan terus-menerus.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Wartawan Rusia saling berhadapan [Ancaman] dari rezim Kyiv dan antek-anteknya,” kata Zakharova, Minggu (2/4).

Para konspirator yang dia maksud adalah sekutu dekat Ukraina, seperti negara-negara Barat.

Zakharova juga mengatakan Tatarsky adalah sosok yang “berbahaya” dan menimbulkan kebencian terhadap Ukraina karena aktivitas “profesional” -nya.

Tatarsky telah lama dikenal sebagai blogger Rusia yang mendukung invasi tersebut. Pria itu lahir pada 1981 di Donetsk, wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia tahun lalu.

[Gambas:Video CNN]

Zakharova kemudian mengkritik sikap Barat yang menutup mata atas kematian Tatarsky.

Lebih lanjut, diplomat tersebut menjelaskan bahwa jurnalis Rusia sedang dianiaya, dicap dengan label khusus di platform digital milik Amerika.

“Dan menjadi sasaran penembakan di media Barat,” kata Zakharova seperti dikutip RT.

Namun, kelompok dan organisasi hak asasi internasional “diam-diam mengabaikan” dugaan represi.

Zakharov juga mengatakan bahwa tidak ada pembunuhan jurnalis Rusia yang ditanggapi dengan belas kasih di Barat. Dia kemudian membandingkan jurnalis yang meninggal di Ukraina dan dianggap “sukses”.

“Kurangnya reaksi di Gedung Putih [AS]di Jalan Downing [Inggris]Istana Elisee [Prancis]berbicara sendiri,” tambah Zakharova.

Tatarsky tewas dalam ledakan di sebuah kafe di Saint Petersburg, Rusia akhir pekan lalu. Ia meninggal dunia setelah menerima hadiah berupa penyerahan diri yang diduga berisi bahan peledak.

Sebuah sumber mengatakan bahwa Tatarsky menerima sebuah patung sebagai hadiah dari seorang wanita.

“Wanita ini sedang duduk di meja kami. Saya melihatnya di belakang, dia berbalik. Ketika dia memberi saya sebuah patung, dia pergi dan duduk di tempat lain, dekat jendela,” kata saksi itu seperti dikutip CNN di media Rusia. negara.

Dalam kesempatan itu, Zakharova juga menyampaikan belasungkawa.

“[Tatarsky] adalah pembela kebenaran,” katanya.

(satu/rd)

[Gambas:Video CNN]