maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Hyundai Ioniq 5 baru mengaspal satu tahun di Tanah Air, tapi sudah banyak keluhan terkait mobil listrik ini.

Cat Terkelupas Hingga Aki Drop Tak Bisa Nyala

Hyundai Ioniq 5 baru mengaspal satu tahun di Tanah Air, tapi sudah banyak keluhan terkait mobil listrik ini.

Jakarta, CNNIndonesia

Beberapa pemilik Hyundai Ioniq 5 mengeluhkan masalah jangkauan di mobil listrik. Faktanya, Ioniq 5 baru diluncurkan tahun lalu.

Hyundai Ioniq 5 merupakan mobil listrik rakitan lokal pertama di Indonesia. Presiden Joko Widodo bahkan hadir dalam peluncuran mobil bebas emisi asal Korea Selatan ini.

Namun baru setahun disemen di Tanah Air, sudah banyak keluhan terkait kendaraan ini. Berikut rangkuman permasalahan Hyundai Ioniq 5.

Mengupas cat

Masalah pertama yang muncul adalah cat pada mobil ini konon mudah lepas. Hal tersebut ramai diperbincangkan di media sosial setelah akun Instagram yang diunggah pemilik Ioniq 5 bernama Bernard Widiant memperlihatkan masalah tersebut.

“Hyundai Ioniq 5, cat terkelupas karena lakban,” ujarnya dalam keterangan postingannya.

Dalam video tersebut terlihat bagian Ioniq 5 berwarna abu-abu yang sengaja ditempel dengan selotip bening. Setelah itu lakban langsung dilepas kembali dan terlihat cat mobil menempel di area lakban tersebut.

Saat itu, GM Marketing Department Hyundai Motors Indonesia (HMID) Astrid A. Wijana mengatakan, pihaknya memeriksa mobil yang catnya mengelupas. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan pihak pabrikan untuk mencari penyebab pengelupasan cat tersebut.

“Kami menghubungi pihak produsen untuk mengetahui lebih dalam penyebab pengelupasan ini dan dapat segera memberikan solusi secepatnya,” kata Astrid.

Bayar lebih banyak untuk berputar lebih cepat

Sammy Bramantyo, kru Seringai kurang pengalaman memakai pabrikan asal Korea Selatan ini. Sammy membatalkan pemesanan unit Ioniq 5 dan meminta untuk dikembalikan.

Ia tak sabar menunggu masa inden mobil listrik yang memakan waktu hingga 10 bulan.

Sammy juga mengatakan penawaran penjualan Hyundai bahwa pivot bisa dipercepat asalkan ditambah Rp 50 juta. Ia pun mengeluhkan praktik ini.

Ia menilai, penerapan mark up atau Market Adjustment Fee terhadap harga Ioniq 5 benar-benar mendapat pivot line.

Menanggapi hal tersebut, Makmur selaku Chief Operating Officer HMID menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan kesepakatan antara tenaga penjual dengan konsumen. Menurutnya, yang pasti HMID merilis harga eceran yang direkomendasikan.

“Itu kesepakatan antara pembeli dan penjual. Jadi menurut saya terus terang saya tidak bisa berkomentar banyak,” kata Makmur di Jakarta, Selasa (11/4), mengutip Detik.

Tidak dapat menghidupkan baterai drop

Masalah lain pada Ioniq 5 yang menjadi viral adalah mobil listriknya tidak bisa dinyalakan dan harus di jumper dengan aki mobil lain untuk menyalakannya.

Masalah ini diketahui setelah akun Tiktok @abdullahzaenudin membagikan video yang memperlihatkan Hyundai Ioniq 5 tiga kali masuk bengkel, salah satunya mobil tidak mau menyala setelah diam lebih dari delapan jam.

Narasi dalam video yang diunggah menyebutkan, sejak pertama kali dikirim kendaraan ini digunakan selama tiga hari ke luar kota. Namun tiba-tiba baterai drop.

Kemudian, membawa kendaraan ke bengkel resmi dan mengatakan itu karena kesalahan penggunaan dan akhirnya mengganti aki.

Mobil ini kembali mengalami masalah untuk kedua dan ketiga kalinya. Menurutnya, masalahnya sama, karena baterainya rusak.

Hyundai mengaku masih menyelidiki masalah yang dialami konsumen tersebut. Kendaraan juga diperiksa langsung di pabrik Hyundai di Cikarang.

“Sebentar lagi akan kami cek kenapa bisa seperti itu. Jadi ini memang sesuatu yang baru, produk ini adalah produk yang full fitur, full elektrik, jadi beda fiturnya,” ujar Makmur mengutip Detik.

“Jadi kalau mau lihat mobil itu punya banyak fitur. Kami juga sedang mengecek kenapa hal ini bisa terjadi. Kami masih menyelidiki,” imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

(dmr)

[Gambas:Video CNN]