Jakarta, CNBC Indonesia – Bakrie Group dan emiten pertambangan batu bara Grup Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) sepanjang 2022 membukukan pendapatan US$ 8,53 miliar atau Rp 128,5 triliun, naik 57% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 5,41 juta. Pencapaian ini juga merupakan yang tertinggi bagi perusahaan.
Perseroan juga berhasil membukukan peningkatan laba bersih. Mengutip laporan kinerja keuangan BUMI 2022 pada Selasa (28/3/2023), laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas utama sebesar US$ 525,27 juta, meningkat 212,64% dari tahun 2021 sebesar US$ 168,01 juta.
Selain itu, nilai pendapatan BUMI pada tahun 2022 meningkat sebesar 52% menjadi US$6,12 miliar. Setahun sebelumnya, pendapatannya US$ 4,03 miliar.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Terlepas dari semua pencapaian tersebut, BUMI juga telah melunasi utang penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Hutang yang belum diselesaikan diselesaikan melalui konversi MCB/OWK menjadi saham dan Penerbitan Saham melalui PMTHMETD sebesar $1,6 miliar.
Rinciannya, sebanyak 200 miliar saham dengan harga Rp 120 per saham pada 22 Oktober. Saham beredar per 31 Desember 22 mencapai 371,3 miliar dibandingkan 74,3 miliar di awal tahun.
“Perseroan bebas utang dan akan mengeliminasi beban bunga ke depannya,” ujar Director & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Flying Coal, pendapatan BUMI naik 67% di kuartal ketiga
(Zephanya Aprilia/ayh)