Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus dugaan korupsi terkait pengurangan Tunjangan Kinerja (TUKIN) PNS di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menarik perhatian publik.

Pasalnya, pada Senin (27/3/2023), KPK melakukan penggeledahan di kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) di Jalan Supomo, Tebet, Jakarta Selatan.

Penggeledahan itu terkait dugaan korupsi pengurangan Tunjangan Kinerja (TUKIN) PNS di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kepala Unit Pelaporan KPK Ali Fikri mengatakan, kasus yang diusut KPK terkait pemotongan Tunjangan Kinerja (Tukin) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Ditjen Minerba. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. KPK menduga tersangka menggunakan hasil dugaan korupsi untuk kepentingan pribadi.

“Uang tersebut kemudian diduga dinikmati oknum tersebut, yang kemudian diduga digunakan untuk keperluan pribadi,” kata Ali dikutip dari detikcom, Senin (27/3/2023).

Sayangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi tidak merinci lebih jauh besaran pemotongan untuk tukin PNS ESDM tersebut. CNBC Indonesia menganalisis besaran tunjangan kinerja PNS ESDM.

Aturan besaran tunjangan PNS ESDM diatur dalam Perpres No. 94 Tahun 2018. Besaran Tukin diatur berdasarkan golongan jabatan:

– Kelas 17 : Rp 33.240.000,00
– Kelas 16 : Rp 27.577.500,00
– Kelas 15 : Rp 19.280.000,00
– Kelas l4 : Rp 17.064.000,00
– Kelas 13 : Rp 10.936.000,00
– Kelas 12 : Rp 9.896.000,00
– Kelas 11 : Rp 8.757.600,00
– Kelas 10 : Rp 5.979.200,00
– Kelas 9 : Rp. 5.079.200,00
– Kelas 8 : Rp 4.595.150,00
– Kelas 7 : Rp 3.915.950,00
– Kelas 6 : Rp 3.510.400,00
– Kelas 5 : Rp 3.134.250,00
– Kelas 4 : Rp 2.985.000,00
– Kelas 3 : Rp 2.898.000,00
– Kelas 2 : Rp 2.708.250,00
– Kelas 1 : Rp 2.531.250,00

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Nah lho, KPK tiba-tiba menggeledah kantor Ditjen Minerba ESDM