maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Jangan lupa!  Angkutan Barang Akan Dibatasi Mudik-Lebaran

Jangan lupa! Angkutan Barang Akan Dibatasi Mudik-Lebaran

Jangan lupa!  Angkutan Barang Akan Dibatasi Mudik-Lebaran

Jakarta, CNBC Indonesia – Menjelang libur Idul Fitri 2023 mendatang, pemerintah memutuskan untuk membatasi operasional angkutan barang. Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan, langkah ini untuk menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.

“Dan demi optimalisasi penggunaan dan pergerakan lalu lintas di jalan nasional, serta memperlancar lalu lintas angkutan penyeberangan pada Hari Raya Idul Fitri 2023/1444 Hijriyah dan arus balik, maka perlu penataan lalu lintas di jalan dan penyeberangan selama angkutan Lebaran 2023/1444 Hijriah,” katanya, Rabu (23/5/2019).

Pembatasan pengoperasian angkutan dilakukan pada 5 kategori kendaraan, yaitu:
A. kendaraan barang dengan Berat Jumlah Yang Diperbolehkan (JBI) lebih dari 14.000 (empat belas ribu) kilogram; B. kendaraan barang dengan 3 (tiga) sumbu atau lebih;
C. kendaraan barang dengan gerbong terpasang;
D. kendaraan kargo dengan trailer; Dan
e. kendaraan barang yang digunakan untuk mengangkut hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Pembatasan operasional angkutan barang dilaksanakan di jalan tol dan non tol dengan ketentuan waktu pengendalian lalu lintas masa mudik dilaksanakan mulai Senin, 17 April 2023 sampai dengan pukul 16.00 sampai dengan Jumat, 21 April 2020. 2023 pukul 24.00 WIB. Sedangkan untuk lalu lintas Periode 1 akan kembali mulai Senin, 24 April 2023 pukul 00.00 hingga Rabu, 26 April 2023 pukul 08.00 WIB. Periode 2 akan kembali mulai Sabtu, 29 April 2023 pukul 00.00 hingga Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 waktu setempat,” kata Hendro

Jalan tol yang dibatasi adalah:
1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.

2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Merak.

3. DKI Jakarta:
a) Prof. kata Dr. kata Ir. Sediatmo;
b) Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR); Dan
c) Di dalam Kota Jakarta.

4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
b) Cigombong – Cibadak (Fungsional);
c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; Dan
d) Jakarta – Cikampek.

5. Jawa Barat:
a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
b) Cikampek – Palimanan – Kanci;
c) Jakarta – Cikampek Selatan II (Fungsional);
d) Cileunyi – Cimalaka; Dan
e) Cimalaka – Dawuan (Fungsional);

6. Jawa Barat – Jawa Tengah: Kanci – Pejagan;

7. Jawa Tengah:
a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
e) Semarang – Solo – Ngawi;
f) Semarang – Demak; Dan
g) Jogja – Solo (Fungsional).

8. Jawa Timur:
a) Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo;
b) Surabaya – Yunani; Dan
c) Jalan – Malang.

Sedangkan ruas jalan non tol yang menerapkan pembatasan adalah sebagai berikut:
1. Sumatera Utara:
A. Medan – Berastagi; Dan
B. Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.

2. Jambi dan Sumatera Barat:
A. Jambi – Sarolangun – Padang;
B. Jambi – Tebo – Padang;
C. Jambi – Sengeti – Padang; Dan
D. Padang – Bukit Tinggi.

3. Jambi – Sumsel – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.

4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak.

5. Banten:
A. Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer -Labuhan;
B. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
C. Serang – Pandeglang – Labuhan.

6. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi -Cikampek – Pamanukan – Cirebon.

7. Jawa Barat:
A. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
B. Bandung – Sumedang – Majalengka; Dan
C. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.

8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.

9. Jawa Tengah:
A. Solo – Klaten – Yogyakarta;
B. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak;
C. Bawen – Magelang – Yogyakarta; Dan
D. Tegal-Purwokerto.

10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.

11. Yogyakarta:
A. Jogja – Wates;
B. Jogja – Sleman – Magelang;
C. Jogja – Wonosari; Dan
D. Jalan Lintas Selatan (Jalan Daendeles).

12. Jawa Timur:
A. Jalan – Malang;
B. Probolinggo – Lumajang;
C. Madiun – Caruban – Jombang; Dan
D. Banyuwangi – Jember

13. Bali: Denpasar – Gilimanuk.

Pembatasan ini tidak berlaku untuk pengangkutan barang yang membawa bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, transfer uang, ternak, pupuk, sepeda motor mudik gratis, dan bahan pokok (beras, tepung terigu/tepung terigu/tepung tapioka, jagung). , gula), sayuran dan buah-buahan, daging, ikan, ayam, minyak dan mentega, susu, telur, garam, kacang kedelai, bawang merah dan cabai,” ujarnya.

Pengangkutan barang yang dikecualikan harus disertai dengan konosemen dengan syarat-syarat yang diberikan oleh pemilik barang yang diangkut, konosemen dengan uraian jenis barang yang diangkut, tujuan jika barang dikirim, dan nama dan alamat pemilik barang. Bill of lading ini harus dilampirkan pada kaca depan di sisi kiri kargo.

Keputusan ini menjadi kesepakatan hari ini Rabu (5/4/23) antara Ditjen Perhubungan Darat dengan Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang ditandatangani dalam Surat Keputusan Bersama Nomor : KP -DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/ 48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 Tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Penyeberangan Jalan Pada Masa Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Mudik Gratis, Erick Thohir ‘Menggerakkan’ Ribuan Mudik

(hai/hai)