Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) hari ini menggelar rapat bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Penanaman Modal atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk membahas sektor pertambangan. Salah satunya terkait ekspor konsentrat tembaga.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi menegaskan pihaknya akan melarang ekspor mineral mentah seperti bauksit dan konsentrat tembaga pada Juni 2023.

Ditemui di Istana Negara, Senin (3/4/2023), Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan izin ekspor tersebut dilihat berdasarkan progres pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter). “Berdasarkan laporan per triwulan I-2023, smelter saat ini sudah sekitar 60% selesai. Hampir US$2 miliar sudah dihabiskan, jadi progresnya cukup bagus,” kata Menteri Arifin di Istana Negara, Senin (3/4/2023). ).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Freeport Indonesia saat ini mengoperasikan smelter tembaga di JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Smelter baru itu berkapasitas 1,7 juta ton konsentrat tembaga dengan biaya investasi US$ 3 miliar atau setara Rp 45 triliun.

“(Relaksasi ekspor) akan kita bahas. Antara lain (seperti pembahasan Presiden) kita coba pikirkan dampak tidak diperbolehkannya ekspor,” kata Arifin.

Berdasarkan catatan Freeport Indonesia pada Februari 2023, pembangunan smelter tembaga tersebut telah mencapai 56,5% dari target.

“Total progress fisik pabrik milik PT Freeport Indonesia (PTFI) mencapai 56,5% atau sesuai rencana,” ujar Erika Silva Manager Technical Affairs and Smelting Project Support PT Freeport Indonesia, saat ditemui di Area JIIPE KEK, Gresik. Rabu (29/3/2023).

Berdasarkan pantauan lapangan CNBC Indonesia, progres fisik pembangunan pabrik tembaga Freeport di Gresik sebenarnya jauh lebih maju dibandingkan progres fisik saat Presiden RI Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama (Jokowi) pada Oktober 2021.

Erika mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan fisik selesai akhir Desember 2023, “Ditargetkan mulai beroperasi akhir Mei 2024,” kata Erika.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Larangan Ekspor Juni 2023 Akankah Freeport Terkena?