maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Ketika Bos TikTok "Kekeuh" Mengaku Bukan Orang Tionghoa

Ketika Bos TikTok “Kekeuh” Mengaku Bukan Orang Tionghoa

Ketika Bos TikTok "Kekeuh" Mengaku Bukan Orang Tionghoa

Jakarta, CNBC Indonesia – CEO TikTok Shou Zi Chew menjadi sorotan saat sosoknya mencoba meyakinkan perwakilan rakyat Amerika Serikat di Washington DC bahwa dirinya bukan warga negara China.

Hal itu terjadi saat kesaksiannya di hadapan kongres AS saat ia berbagi cerita tentang latar belakang kehidupan pribadinya. Dia mengakui bahwa dia dilahirkan
Singapura. Ia juga mengaku memiliki istri yang berasal dari Virginia, Amerika Serikat.

Mengidentifikasi latar belakang dan tempat lahirnya serta negara tempat dia dan keluarganya pernah tinggal secara bersamaan membuktikan kepada anggota kongres bahwa dia bukan warga negara China.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sayangnya, pengakuan Chew tak mengubah kesan kongres AS. Kongres terus menekan Chew untuk mengungkapkan hubungan TikTok dengan China melalui perusahaan induknya, ByteDance. Sebelum diakuisisi oleh ByteDance, TikTok adalah perusahaan berbasis di AS bernama Musica.ly.

Dikutip dari CNBC International, Chew juga membantah kabar bahwa TikTok mengizinkan Partai Komunis China mengakses data penggunanya. Selain itu, ia menegaskan bahwa CEO ByteDance Liang Rubo bukanlah anggota Partai Komunis China.

Mengenai hubungan karyawan TikTok lainnya dengan Partai Komunis China, Chew mengatakan perusahaan tidak memiliki kebijakan untuk meminta afiliasi politik kepada setiap karyawannya.

Anggota kongres AS juga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap undang-undang China yang menyatakan bahwa pejabat pemerintah dapat mengakses data perusahaan untuk tujuan keamanan nasional.

“Kami tidak percaya bahwa TikTok akan sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai Amerika, seperti kebebasan, hak asasi manusia, dan inovasi,” kata co-chair Cathy McMorris, ketua Komite Energi dan Perdagangan DPR AS.

Sementara itu, anggota DPR AS lainnya, Darren Soto, bahkan secara terbuka menyatakan TikTok harus menjadi perusahaan Amerika. “TikTok harus menjadi perusahaan Amerika dengan nilai-nilai Amerika dan mengakhiri hubungannya dengan Partai Komunis Tiongkok.

AS sendiri saat ini masih mendorong divestasi saham di TikTok. Pemerintah dan Kongres ingin TikTok segera mengalihkan kepemilikan perusahaan media sosial tersebut kepada investor di luar China. AS mengancam jika divestasi gagal, aplikasi TikTok akan diblokir selamanya di Negeri Paman Sam itu.

Masalah dengan TikTok ini sudah berlangsung sejak zaman Presiden Trump. Saat itu, ia menilai TikTok berbahaya bagi keamanan nasional AS mengingat media sosial asal China itu dituding menarik banyak data warga AS.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Kecanduan narkoba, Amerika mengontrol ketat Instagram-Facebook-TikTok

(ha ha)