Jakarta –
Seorang pengusaha muslim asal Ethiopia berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Afrika dan dunia, Mohammed Al Amoudi. Kekayaannya dikumpulkan dari berbagai bidang usaha mulai dari konstruksi, real estate, hingga kilang minyak.
Mohammed Al Amoudi lahir pada 21 Juli 1946, di Dessie City, Ethiopia, negara yang dilanda kekeringan dan kelaparan yang parah. Namun, ia mampu mengumpulkan aset hingga ratusan triliun rupiah.
Saat berusia 14 tahun atau sekitar tahun 1960-an, Mohammed Al Amoudi akhirnya pindah ke Arab Saudi bersama saudaranya. Seperti dilansir Celebrity Net Worth, ia mencatat masa-masa suksesnya hingga menjadi konglomerat sembari meniti karir di sana.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kekayaan pertamanya berasal dari proyek konstruksi dan real estate di Arab Saudi. Dia kemudian mengembangkan uang dari proyek tersebut untuk bisnis kilang minyak yang diperluas ke Ethiopia, Swedia, dan Maroko.
Meski sukses di Arab Saudi, Al Amoudi tak seperti kacang yang lupa kulit. Dia membantu merangsang ekonomi tempat kelahirannya dengan berinvestasi di tambang emas yang berkontribusi pada pendapatan pemerintah Ethiopia.
Selain itu, Al Amoudi juga membangun pabrik semen dan lahan pertanian di Ethiopia. Produk pertanian mereka diekspor ke berbagai negara, termasuk menggunakan perusahaan ternama seperti Starbucks dan Lipton. Al-Amoudi masih menguasai 70% minyak Ethiopia dan menghasilkan 4 ton emas per tahun.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, pada 17-28 April 2013, dia mencatatkan nilai tertingginya, yakni US$ 12,6 miliar atau jika dikonversi ke rupiah, nilai saat ini mencapai Rp. 190,26 triliun (kurs Rp 15.100/US$ ).
Namun, kekayaan Al Amoudi mengalami penurunan signifikan, beberapa di antaranya pada Juni 2013 menjadi US$ 8,25 miliar, turun lagi pada Desember 2017 menjadi US$ 7,55 miliar, dan pada Maret 2020 menjadi US$ 5,92 miliar. Padahal, per 27 Maret 2023, kekayaannya tercatat US$ 5,1 miliar atau setara Rp. 77 triliun.
Penurunan kekayaan ini disebabkan oleh revaluasi aset industrinya, terutama sahamnya di Preem, kilang minyak terbesar di Swedia, dan Svenska Petroleum Exploration, perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas lainnya yang berbasis di Swedia.
Investasinya saat ini di Preem dan Svenska masing-masing bernilai US$1,66 miliar dan US$720 juta. Sementara itu, aset lainnya, termasuk Midroc Gold dan Okote Gold yang berbasis di Ethiopia, masing-masing bernilai US$1,13 miliar dan US$993 juta.
Mohammed Al Amoudi sendiri menikah dengan Sofia Saleh Selassie Al Amoudi dan memiliki delapan orang anak. Dia saat ini membagi waktunya antara London dan Arab Saudi. Penerusnya adalah Abdul Rahman Al Amoudi.
(da/da)