Jakarta, CNNIndonesia —
Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad Malaysia minta PM Anwar Ibrahim untuk mencabut klaim, dianggap memfitnah, bahwa dia memperkaya dirinya sendiri dan keluarganya saat berkuasa.
Mahathir mengancam akan membawa kasus ini ke pengadilan jika Anwar tidak menanggapi tuntutannya tujuh hari setelah surat tuntutan diajukan pada 27 Maret.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Ini adalah tuduhan yang mengerikan dan membuat kesan yang sangat buruk pada saya. Itu adalah fitnah, kecuali dia bisa menunjukkan bukti bahwa saya memiliki miliaran ringgit, saya mengirim uang ke luar negeri dan bukan saya membayar pajak,” kata Mahathir kepada media lokal, Selasa ( 28/3).
Tuntutan Mahathir merujuk pada pernyataan Anwar dalam pidatonya di Kongres Partai Keadilan Rakyat (PKR) pada 18 Maret lalu. Dalam kesempatan itu, Anwar menyebut “berkuasa 22 tahun 22 bulan lagi” menggunakan jabatannya untuk memperkaya keluarga dan dirinya sendiri. .
Anwar juga mengatakan, orang ini malah mengeluhkan Melayu yang kehilangan dominasinya setelah ia lengser.
Namun, Anwar tidak menyebut nama Mahathir dalam pidato tersebut. Sementara itu, dikutip dari The Straits Times, Mahathir yakin pernyataan Anwar jelas merujuk pada dirinya.
[Gambas:Video CNN]
“Karena saya sudah berkuasa selama 22 tahun 22 bulan,” kata Mahathir.
Mahathir menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun 22 bulan, yaitu 1981-2003 dan 2018-2020.
“Meskipun saya telah mendengar pernyataan serupa yang dibuat olehnya di masa lalu, tetapi dia bukan perdana menteri. Sekarang dia adalah perdana menteri, dan perdana menteri memiliki tanggung jawab untuk tidak membuat tuduhan seperti itu tanpa bukti yang jelas,” tambah Mahathir.
Mahathir juga mengatakan akan terus berkiprah di dunia politik karena menurutnya masyarakat masih membutuhkan pengalamannya. Dia mengatakan dia tidak bisa menjawab jika orang meminta dia untuk nasihat tentang negara.
“Demi cinta tanah air…kalau ada yang datang dan minta bantuan saya, saya tidak bisa bilang ‘maaf saya tidak bisa bantu karena saya ingin istirahat’. Saya masih punya ide dan (kalau diminta) saya Siap berbagi,” ujarnya.
Mahathir dan Anwar memiliki hubungan dekat saat itu. Mahathir menganggap Anwar sebagai teman dan anak didiknya.
Pada pemilu 2018, Mahathir bahkan orang-orang yang membantu Anwar keluar dari penjara membentuk koalisi oposisi yang akhirnya berhasil mengalahkan koalisi penguasa yang dipimpin oleh Najib Razak.
Usai memenangkan pemilu, Mahathir bahkan berjanji akan menyerahkan posisinya kepada Anwar dalam beberapa tahun mendatang. Namun, janji tersebut tidak terpenuhi hingga Mahathir akhirnya memutuskan mundur sebagai PM pada 2020.
(rds)
[Gambas:Video CNN]