Jakarta, CNNIndonesia —
Dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Slamet Tohari (45), membunuh korban meminum air yang dicampur racun ikan. Dalam kasus ini, korban dipaksa minum dengan dalih ritual.
kepala polisi Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, korban yang tewas dengan cara tersebut adalah PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat. PO dibunuh karena mengumpulkan uangnya.
“Korban dibuat minum obat potas. Alasan minuman itu untuk ritual. Kemudian setelah korban meninggal, dimakamkan di jalan menuju hutan,” kata Hendri dalam laporan detikJateng, Senin (3/4). .
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Hendri mengatakan, korban PO bertemu Slamet pada Juli 2022. Saat itu, korban membawa anaknya berinisial GE. Ia mengetahui informasi Slamet bisa melipatgandakan uang dari postingan Facebook.
PO memberikan uang sebesar Rp 70 juta dan dijanjikan akan digandakan menjadi Rp 5 miliar oleh dukun Slamet.
Terungkapnya kasus ini juga berawal dari laporan GE. Dia membuat laporan polisi pada 27 Maret 2023.
Kali kedua bertemu Slamet, PO menitipkan pesan kepada GE melalui SMS memintanya melapor ke polisi jika tidak bisa dihubungi. Ia menyampaikan hal tersebut pada 23 Maret lalu tidak dihubungi lagi hingga 24 Maret 2023.
Saat ini, polisi juga telah mengamankan tangan kanan Slamet berinisial BS. Polisi menyebut BS bertugas mengiklankan Slamet Tohari alias Mbah Slamet sebagai pengganda uang. Ia menyebarkan tipu muslihat Mbah Slamet melalui media sosial Facebook.
Sementara itu, polisi sejauh ini menemukan total 10 jenazah tergeletak di kebun Slamet. Sebagian besar jenazah dalam kondisi tulang belulang hidup, sehingga diduga sudah lama meninggal. Polisi masih menyelidiki kasus ini.
Baca selengkapnya di sini.
(roti/teh)
[Gambas:Video CNN]