maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Panas!  Kapal perang AS-Cina 'cekcok' di dekat RI

Panas! Kapal perang AS-Cina ‘cekcok’ di dekat RI

Panas!  Kapal perang AS-Cina 'cekcok' di dekat RI

Jakarta, CNBC Indonesia – China dan Amerika Serikat (AS) kembali bersitegang di dekat RI. Baru-baru ini, militer Negeri Tirai Bambu itu mengaku telah memantau dan mengusir kapal perusak AS di Laut China Selatan (LCS).

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, militer China mengatakan kapal perusak AS secara ilegal memasuki perairan di sekitar Kepulauan Paracel, yang diklaim China sebagai perairan teritorial dan menyebutnya Xisha. Washington, kata Beijing, merusak perdamaian dan stabilitas di jalur air yang sibuk itu.

“Pasukan teater akan mempertahankan keadaan siaga tinggi setiap saat dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” kata Tian Junli, juru bicara Komando Teater Selatan China. 3/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Hal senada juga diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin. Menyusul insiden USS Milius, dia mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa AS harus segera menghentikan pelanggaran dan provokasi tersebut.

“China akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional serta menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” katanya.

Namun klaim militer China itu langsung dibantah oleh Angkatan Laut AS. Mereka mengatakan kapal perusak itu melakukan operasi reguler di Laut China Selatan dan belum dihalau.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan klaim dari Komando Teater Selatan China bahwa mereka memaksa USS Milius keluar dari perairan di sekitar Kepulauan Paracel adalah salah. AS beroperasi dalam hukum internasional.

“USS Milius sedang melakukan operasi LCS rutin dan tidak ditembakkan,” kata Letnan Angkatan Laut AS (kelas junior) Luka Bakic, mengutip The Associated Press (AP News).

“AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan,” tambah Bakic.

Namun, tidak jelas apakah kapal itu berlayar di dekat Kepulauan Paracel ratusan kilometer (mil) lepas pantai Vietnam atau dekat provinsi Hainan di China. Tidak terungkap apakah ada konfrontasi.

Sebagai informasi, China saat ini mengklaim hampir seluruh wilayah LCS, yakni sekitar 90% seluas sekitar 1,3 juta mil persegi, dengan konsep sembilan garis putus-putus. Ini mencakup sebagian besar pulau di dalamnya, termasuk Kepulauan Paracel yang diklaim secara sepihak.

Dari klaim sepihak tersebut, Negeri Tirai Bambu tersebut bahkan telah menempatkan pos-pos militer di pulau-pulau buatan yang dibangunnya di sana. SCS sendiri dilalui oleh jalur pelayaran penting dan berisi ladang gas yang kaya dan daerah penangkapan ikan.

Klaim teritorial sepihak ini tumpang tindih dengan beberapa negara ASEAN dan Taiwan. Selain China, LCS sendiri berbatasan dengan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Diketahui, AS memperkuat aliansi di kawasan Asia-Pasifik yang bertujuan untuk melawan klaim China di Laut China Selatan dan Selat Taiwan. Diketahui juga bahwa AS akan membangun empat pangkalan militer baru di Filipina, yang juga disengketakan China di laut ini.

“Ada empat lokasi tambahan yang tersebar di seluruh Filipina, sebagian di utara, sebagian di sekitar Palawan, sebagian di selatan,” kata Presiden Ferdinand Marcos Jr.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Awas Perang Bisa Pecah Dekat RI, Ini Masalahnya

(sef/sef)