Jakarta –
Wakil Menteri BUMN (Wamen) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pemerintah sedang mempertimbangkan kebijakan darurat impor KRL sebanyak 10-12 rangkaian kereta (train set) pada 2023.
Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, pemerintah akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sebelumnya tidak merekomendasikan impor KRL bekas.
“Tahun 2023 mungkin akan ada pembahasan dengan BPKP, Kemenperin dan Kemendag untuk impor darurat, mungkin sekitar 10-12 training set. Saat ini sedang kita evaluasi dan akan kita diskusikan dengan BPKP dalam waktu dekat. ke depan,” kata Tiko dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR. RI, Rabu (12/4/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Tiko menyampaikan keputusan pemerintah terkait opsi darurat impor KRL akan dilakukan dalam waktu dekat. Selain berbicara dengan BPKP, keputusan ini juga akan dibahas oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
“Ternyata, (keputusan) dalam minggu-minggu ini akan saya bicarakan dengan BPKP untuk dibahas dan juga akan kita bahas dengan Kemenko Kelautan dan Perikanan,” imbuhnya.
Selain mempertimbangkan impor darurat sebagai rencana jangka pendek, ada juga rencana retrofit atau modernisasi KRL lama pada 2024. Selain itu, ada pembangunan trainset baru oleh PT INKA yang akan berakhir pada 2025.
“Jadi kita akan punya solusi jangka pendek, tapi juga akan kita atur dengan baik solusi jangka menengah dan jangka panjang agar tetap bisa memenuhi rencana produksi dan retrofit di 2024 dan 2025,” kata Tiko.
Menurut dia, produksi PT INKA masih terlihat pada 2025, di mana pihaknya juga menyiapkan belanja modal (capex) termasuk dari penyertaan modal negara (PMN) untuk meningkatkan kapasitas bengkel INKA di Banyuwangi.
“Untuk perkuatan, kami menghitung berapa biayanya dan berapa cepatnya untuk tahun 2024,” tambah Tiko.
Simak Video “Hot! Andre Rosiade Sempat Emosional di Rapat KCI-INKA Bahas Impor KRL”
[Gambas:Video 20detik]
(bantuan/zlf)