maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Peringatan!  Kemenkes Beri Peringatan Soal Virus Mematikan Ini

Peringatan! Kemenkes Beri Peringatan Soal Virus Mematikan Ini

Peringatan!  Kemenkes Beri Peringatan Soal Virus Mematikan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau warga negara Indonesia untuk mewaspadai ancaman virus Marburg yang berasal dari Guinea Khatulistiwa. Ini karena virus tersebut memiliki risiko kematian hingga 88%.

“Virus Marburg atau filovirus merupakan salah satu virus paling mematikan dengan angka kematian mencapai 88%. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit langka demam berdarah,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril dalam keterangannya, Selasa (28/3/2023).

“Kita perlu terus melakukan pengawasan dini dan berharap penyakit virus Marburg,” lanjutnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Syahril mengatakan, virus yang masih satu keluarga dengan virus Ebola itu hingga kini belum ditemukan obat atau vaksinnya. Obat baru tersedia untuk mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit pasien.

“Virus ini satu famili dengan virus Ebola. Penularan ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan manusia atau hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi virus Marburg,” kata dr. Syahril.

Foto: AP/Silvia Izquierdo
Seekor kelelawar bergelantungan di dahan di luar Institut Fiocruz yang dikelola negara Brasil di taman negara bagian Pedra Branca, dekat Rio de Janeiro, Selasa, 11 November 2018. 17 Agustus 2020. Kelelawar dianggap sebagai inang asli atau perantara bagi banyak virus yang menyebabkan epidemi baru-baru ini, termasuk COVID-19, SARS, MERS, Ebola, virus Nipah, virus Hendra, dan virus Marburg. (Foto AP/Silvia Izquierdo)

Kementerian Kesehatan mengatakan, meski kelelawar inang alami virus Marburg ini bukan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia, masyarakat Tanah Air harus waspada karena Indonesia sedang memasuki jalur mobilisasi kelelawar ini.

Sebagai informasi, wabah Marburg pertama kali terjadi pada tahun 1967. Saat itu, sebanyak 31 orang tertular dan tujuh di antaranya meninggal dunia secara bersamaan di kota Marburg dan Frankfurt, Jerman. Sedangkan dua kasus lagi terjadi di Serbia.

Sejauh ini, berdasarkan laporan kasus yang diterima Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat sembilan kematian dan 16 kasus suspek yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa.

Secara umum, gejala yang dialami oleh pasien virus Marburg mirip dengan penyakit malaria, tifus, dan demam berdarah yang terjadi di Indonesia, yaitu demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan pendarahan. . Penyakit ini juga dapat menyebabkan keluarnya darah dari hidung, gusi dan kemaluan atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari kelima hingga ketujuh.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Cukai Rokok Naik 10%, Kemenkes Harapkan 25%

(Wow)