maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Masyarakat tetap diingatkan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kesembuhan setelah melakukan pengobatan ke Ida Dayak.

Reaksi Kemenkes hingga IDI soal Viral Pengobatan Ala Ida Dayak

Masyarakat tetap diingatkan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kesembuhan setelah melakukan pengobatan ke Ida Dayak.

Jakarta, CNNIndonesia

Menteri Kesehatan (Menteri Kesehatan) buka suara tentang praktek kedokteran yang viral Ida Dayak yang kemudian dipercaya masyarakat sebagai penyembuh yang bisa menyembuhkan penyakit tertentu tanpa harus melakukan prosedur medis seperti operasi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah melalui dinas kesehatan setempat akan melakukan pembinaan cara pengobatan tradisional atau dukun (Hatra) agar mereka memiliki pendaftaran dukun. sertifikat (STPT).

“Kami melakukan pembinaan termasuk supervisi koordinasi melalui dinas kesehatan. Dukun bisa meresepkan berdasarkan modalitas yaitu keterampilan, bahan, dan racikan. Berdasarkan itu, kami akan melakukan pembinaan agar masyarakat tidak dirugikan,” ujar Nadia saat hubungi CNNIndonesia.com, Rabu (5/4).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Nadia melanjutkan, regulasi terkait Hatra masuk dalam beberapa regulasi. Diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Setelah Permenkes Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Pendamping.

Peraturan lainnya adalah Permenkes Nomor 61 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris, Permenkes Nomor 37 Tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan Integrasi Tradisional dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

Namun Nadia juga menyadari bahwa Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional. Namun menurutnya, hal itu tetap harus didukung dengan penelitian empiris dan berdasarkan kajian ilmiah, sehingga ia meminta masyarakat tetap waspada dan berhati-hati dalam memilih pengobatan alternatif pengganti obat.

“Jadi misalnya penderita kanker, jangan sampai terlambat karena pengobatan tradisional. Karena ada cara yang bisa menyembuhkan 100 persen jika diobati pada stadium awal,” ujar Nadia.

tanggapan IDI

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menjelaskan, ilmu lain di luar kedokteran bisa disebut pengobatan tradisional komplementer. Biasanya, kata dia, tidak perlu pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien yang dirawat. Termasuk cara pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak.

Adib mengatakan tidak bisa serta merta mengatakan bahwa apa yang dilakukan Ida salah atau benar secara medis. Sebab, dasar yang digunakan untuk pengobatan sangat berbeda.

“Kami menilai dalam konteks ini kami mengapresiasi sebagai landasan sosiologis terkait pengobatan yang dilakukan Ibu Ida. Tapi secara medis ini tidak ada kaitannya,” kata Adib di Gedung PB IDI, Jakarta Pusat, Selasa (4/ 4 ).

Sedangkan dalam ilmu kedokteran, lanjut Adib, harus benar-benar ada dasar untuk mendapatkan diagnosisnya. Hal ini agar dokter dapat mengambil tindakan yang tepat.

Dikatakannya, dalam ilmu kedokteran ada pola dasar yang digunakan untuk menangani pasien dengan trauma tulang, misalnya. Seperti sebelum melakukan perawatan, pemeriksaan fisik harus dilakukan untuk mengetahui jenis cedera yang dialami pasien.

“Diawali dengan pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan anamnesis atau pemeriksaan penunjang, kemudian dilakukan diagnosa dan penatalaksanaan,” ujarnya.

Soal apakah pasien yang ditangani Ida benar-benar sudah sembuh dari penyakitnya, Adib belum bisa memastikan. Menurutnya, hal itu harus dilakukan dengan analisis yang matang.

Ia mengaku harus bertemu dengan para pasien tersebut untuk melihat kondisi tubuh mereka setelah dinyatakan sembuh dengan pengobatan Ida Dayak.

Adib juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh guna memastikan kesembuhan pasca pengobatan Ida Dayak.

“Dan menurut saya bagi kita di ortopedi, ada istilah bersaing atau tidak, tidak ada yang namanya itu, karena sekali lagi, masyarakat pasti punya pilihan dan kita tidak bisa menampik harapan untuk sembuh,” ujar Adib.

(kr/ain)

[Gambas:Video CNN]