Jakarta, CNN Indonesia —
junta militer Myanmar mengadakan parade militer sesudahnya Amerika Serikat hukuman kembali dijatuhkan, Senin (27/3).
Parade tersebut diadakan untuk merayakan Hari Angkatan Bersenjata tahunan Myanmar. Pawai itu termasuk peluncur roket, tank, dan ratusan personel yang berbaris di jalanan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“[Tatmadaw akan] berusaha untuk mencapai penegakan hukum penuh dan ketenangan di seluruh Uni untuk memastikan keamanan sosial-ekonomi semua warga negara,” kata pemimpin junta Min Aung Hlaing di pawai, seperti dikutip CNN.
Dia juga mengatakan bahwa militer akan menindak organisasi teroris dan kelompok pemberontak.
“Hukum darurat perkawinan semakin diberlakukan di kota-kota besar yang perlu dikendalikan pada fase kedua Keadaan Darurat,” kata Aung Hlaing.
[Gambas:Video CNN]
Parade militer berlangsung seminggu setelah AS meluncurkan serangkaian sanksi terhadap dua orang yang dituduh memiliki hubungan dengan militer. Mereka juga memberlakukan sanksi terhadap tiga bisnis milik militer.
“Selain itu, Departemen Keuangan mengeluarkan Peringatan Sanksi terhadap bahan bakar jet Burma untuk memberi tahu individu, bisnis, dan lainnya tentang risiko sanksi yang terkait dengan penyediaan bahan bakar jet oleh rezim militer Myanmar,” kata laporan itu dari Departemen Keuangan AS.
Beberapa kelompok pemantau HAM menuduh Tatmadaw menggunakan helikopter dan jet untuk melakukan serangan. Tindakan ini menyebabkan kematian banyak warga sipil.
Parade militer ini merupakan yang ketiga kalinya sejak Tatmadaw melakukan kudeta terhadap pemerintah yang sah.
Dua tahun setelah perebutan kekuasaan secara paksa, Myanmar mengalami krisis ekonomi, politik, dan kemanusiaan. Kekerasan juga terus berlanjut di negeri ini.
Junta menangkap para demonstran yang menentang pemerintahannya, menangkap jurnalis dan tahanan politik, serta mengeksekusi beberapa aktivis prodemokrasi.
Akibat tindakan tersebut, banyak negara Barat yang menjatuhkan sanksi kepada pejabat militer dan perusahaan yang dianggap mampu mendukung kegiatan mereka.
Namun, meski terisolasi secara ekonomi, militer Myanmar tak berhenti memproduksi berbagai senjata.
(satu/bac)
[Gambas:Video CNN]