maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
Kementerian Luar Negeri RI buka suara terkait seruan normalisasi Indonesia dengan Israel usai gaduh penolakan partisipasi timnas Israel di Piala Dunia U-20.

RI Tanggapi Desakan Normalisasi ke Israel usai Gaduh Piala Dunia U-20

Kementerian Luar Negeri RI buka suara terkait seruan normalisasi Indonesia dengan Israel usai gaduh penolakan partisipasi timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Jakarta, CNN Indonesia

Kemlu RI buka suara terkait seruan normalisasi Indonesia bersama Israel setelah penolakan gencar atas keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah mengatakan, membuka hubungan diplomatik dengan Israel membutuhkan jalan dan proses yang panjang.

Indonesia selama ini tidak memiliki hubungan dengan negara zionis karena solidaritasnya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Begini, kalau bicara perubahan sikap politik dan pembukaan hubungan dengan negara, ya keputusannya tidak bisa satu unsur, harus melibatkan stakeholder yang berbeda-beda,” kata Faizasyah saat ditemui di Gedung Nusantara, Kemlu RI, Rabu (5/5). ) /4) .

Dia kemudian berkata, “Jadi prosesnya panjang. Jadi, kita belum bicara, masih terlalu dini.”

Lebih lanjut Faizasyah mengatakan, banyak hal yang perlu ditinjau ulang untuk mencapai tahap dimana Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Ia kemudian menggarisbawahi pendudukan Israel atas Palestina yang masih berlangsung menjadi catatan tersendiri bagi RI.

[Gambas:Video CNN]

“Banyak hal yang kami amati tidak menunjukkan perubahan dari sikap Israel, dari wilayah pendudukan yang mempersulit,” kata Faizasyah lagi.

Wacana normalisasi Indonesia di Israel kembali mencuat setelah riuh penolakan sejumlah pihak atas keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di RI tahun ini.

Akibat polemik ini, FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 sehingga membatalkan perhelatan bergengsi di sini.

Beberapa pihak menolak keikutsertaan mereka dengan alasan pendudukan Israel atas Palestina. Namun, ada juga yang mendukungnya.

Sebelum FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah U-20, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan event olahraga ini bisa menjadi momen bagi Indonesia untuk lebih berperan aktif memperjuangkan Palestina.

Menurutnya, melalui U-20 Indonesia bisa mulai mendekatkan diri dengan Israel. Dari segi teoretis, untuk menjadi mediator salah satu pihak harus memiliki hubungan yang baik dengan kedua belah pihak yang berkonflik.

“Kita bisa tindaklanjuti sekarang bagaimana perdamaian ini dilakukan dengan terhormat. Tidak bisa lagi dengan perang. Tidak harus dengan dialog,” kata JK usai acara buka puasa bersama yang digelar Arab Saudi. KBRI di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, akhir Maret lalu.

Sementara itu, dalam wawancara khusus dengan CNNIndonesia.com, Selasa, Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, juga menyampaikan bahwa Indonesia perlu membuka hubungan dengan Israel jika memang ingin membantu Palestina.

Karni kemudian menyebut sebagian besar negara yang telah membuka hubungan dengan Israel, namun mengabaikan Palestina.

“Seperti Uni Emirat Arab yang memiliki hubungan diplomatik penuh [dengan Israel], tetapi pada saat yang sama mereka membantu Palestina. Mereka memberikan bantuan keuangan, pelatihan dan banyak lagi,” katanya.

Beberapa pengamat berpendapat Indonesia boleh membuka hubungan diplomatik dengan Israel, asalkan negara itu siap menghentikan pendudukan dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

(satu/rds/bac)