Jakarta –
Masyarakat dikejutkan dengan kasus penipuan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pengganda uang dari Banjarnegara, Slamet Tohari alias Mbah Slamet. Dengan iming-iming uang dua kali lipat, dia memangsa korbannya sejak 2020.
Menurut perencana keuangan Andy Nugroho, fenomena dukun pengganda uang ini tercipta karena keinginan masyarakat untuk memiliki banyak uang dalam waktu singkat tanpa harus bekerja keras. Karena itu, mereka percaya pada praktik perdukunan ini.
“Fenomena penggandaan uang orang terjebak pada praktik mengaku bisa menggandakan uang seperti ini, sebenarnya masalah itu sudah ada sejak lama,” kata Andy saat dihubungi. detikcomSabtu (8/4/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ditambah lagi, lanjut Andy, kondisi perekonomian saat ini sedang tidak baik. Selain itu, ada faktor tambahan lain dari terlilit utang hingga memiliki kebutuhan mendesak, sehingga cara mendapatkan uang instan ini terlihat menggiurkan. Namun di sisi lain, ada juga yang langsung tergiur karena ingin cepat kaya.
Sementara itu, perencana keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad, mengatakan pemerintah melalui OJK telah memperkuat literasi keuangan di Indonesia. Namun dari segi implementasi, masih belum sepenuhnya terlaksana. Mungkin juga literasi keuangan belum sampai kepada para korban yang sebagian besar berada di kalangan menengah ke bawah.
Artinya mereka sudah tahu informasinya, mereka paham, kalau ada investasi bodong, dukun palsu, mereka masih penasaran ingin tahu, kata Teja saat dihubungi terpisah.
Cara Ampuh dan Aman Menggandakan Uang
Alih-alih memilih untuk percaya pada dukun yang meragukan dan mempertaruhkan nyawa, orang dapat memilih cara lain untuk menggandakan uang mereka dengan aman dan legal. Andy mengatakan, berinvestasi di pasar saham bisa menjadi pilihan. Saham sendiri merupakan salah satu instrumen investasi dengan return alias pengembalian tertinggi.
“Untuk saham, kenaikan harga yang bisa terjadi dalam satu hari maksimal 30%. Tapi untuk perdagangan harian, keuntungan 6%-10% sudah termasuk tinggi,” ujarnya.
Jika diasumsikan nilai saham meningkat dalam sehari sebesar 30%, maka jika seseorang berinvestasi Rp 10 juta, ia berpotensi mendapatkan return Rp 1 juta dalam sehari. Uang juga meningkat dalam waktu singkat.
Tapi ingat, saham adalah instrumen berisiko tinggi yang nilainya sangat tidak stabil, bahkan minus atau rugi dalam sekejap. Persentase ini hanya peningkatan maksimal yang jarang terjadi.
Karena itulah menurut Andy, instrumen ini lebih direkomendasikan bagi mereka yang terbiasa berinvestasi di saham. Pemahaman yang mendalam juga diperlukan bagi mereka yang tertarik dengan instrumen ini.
“Potensi return yang lebih tinggi, potensi keuntungan pasar saham masih terbuka. Tapi harus diperhatikan betul risikonya,” kata Andy.
Selain saham, ada instrumen lain di pasar yang memiliki potensi imbal hasil lebih tinggi dari saham, begitu juga dengan risikonya. Ada valuta asing dan komoditas, salah satunya adalah aset kripto. Tapi seperti saham, investasi membutuhkan pengetahuan yang mendalam dan kehati-hatian yang ekstrim.
Di sisi lain, menurutnya investasi yang paling menjanjikan saat ini adalah Surat Berharga Negara (SBN). Apalagi mengingat imbal hasil yang relatif tinggi namun memiliki risiko lebih rendah dibandingkan saham. Selain itu, masyarakat juga dapat memilih instrumen reksa dana pendapatan tetap jika menginginkan potensi pendapatan yang stabil.
“Yang legal tentunya dengan berinvestasi pada produk yang sudah mendapat izin dari pihak yang berwenang, atau dengan berbisnis pada barang yang legal untuk jual beli,” pungkasnya.
Sekedar tambahan informasi, dulu pernah ada tempat terjadinya penipuan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet. Dia membunuh pengikutnya dengan minuman berisi kalium beracun di tengah ritualnya. Dia diduga membunuh bukan hanya satu orang, tapi 12.
Dikutip dari detikJateng, Mbah Slamet memberikan syarat khusus bagi mereka yang ingin menggandakan uangnya, terutama dengan mengikuti ‘ritual’ khusus. Hanya mereka yang lulus ‘ritual’ yang bisa melipatgandakan uang mereka. Tak henti-hentinya, Mbah Slamet berjanji menggandakan uang dari jutaan rupiah menjadi miliaran rupiah.
(da/da)