Jakarta –
Tersebar isu minat dan antusiasme masyarakat untuk berprofesi sebagai driver ojek online (ojol) menurun, sehingga jumlahnya secara bertahap menurun. Terkait hal tersebut, perusahaan jasa transportasi online Gojek telah memberikan tanggapan.
Head of Region and External Affairs Gojek Gede Manggala mengatakan anjloknya minat tidak terlalu terkait dengan bisnisnya saat ini. Apalagi mengingat saat ini pasokan driver dan kebutuhan pengguna Gojek masih relatif aman.
“Bagi kami mendaftar atau menaikkan bunga tidak terlalu penting atau kurang penting. Di kami sudah ada driver. Artinya, kami menjaga antara supply dan demand. Kalau bunga turun, tidak apa-apa,” ujar Gede saat ditemui Blok daerah M. , Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Gede mengatakan, pihaknya selalu mencari keseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar, serta memastikan keduanya tercukupi. Gojek sendiri memiliki beberapa indikator untuk memastikan tetap terjaga.
Untuk setiap kota dan wilayah, persyaratan detail driver Gojek berbeda-beda. Untuk itu, pihaknya selalu menentukan jumlah driver yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah tersebut.
“Di level tinggi ini menjadi salah satu perhatian kami. Karena di satu sisi pelanggan tidak boleh kecewa karena menunggu lama. Tapi di sisi lain, pembalap juga tidak boleh kecewa karena persaingan terlalu banyak, ini Ini masalah, ini keseimbangan yang selalu kita pastikan terjadi “Ini per kota,” jelasnya.
Gede menambahkan, sejauh ini Gojek sendiri belum mengalami isu anjloknya minat di kalangan driver yang mengakibatkan minimnya pasokan. Kalaupun penurunan minat ini terjadi, selama driver Gojek masih cukup, menurutnya tidak akan menjadi masalah.
“Tapi kalau dikurangi dan kita butuh driver ya kita masih ada tim marketing, operasional, bawa orang yang mau bermitra dengan kita, ini bisa fleksibel,” ucapnya.
Terlepas dari kondisi tersebut, menurutnya, di setiap sektor kehidupan akan selalu ada persaingan, terutama dalam hal berbisnis. Sehingga, ada atau tidaknya penurunan jumlah pembalap, persaingan akan tetap berlangsung. Termasuk merekrut calon pengemudi.
“Jadi itu istilahnya di dunia mana pun, kata mereka, berebut, berebut. Kalau tidak, tidak,” tutupnya.
(hons/hons)