maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
I Wayan Koster jadi sorotan karena sikapnya menolak Timnas Israel berlaga di Bali. Padahal, ia sempat bilang siap mendukung gelaran Piala Dunia U-20.

Wayan Koster, Gubernur dari PDIP yang Tolak Israel Berlaga di Bali

I Wayan Koster jadi sorotan karena sikapnya menolak Timnas Israel berlaga di Bali. Padahal, ia sempat bilang siap mendukung gelaran Piala Dunia U-20.

Jakarta, CNNIndonesia

Gubernur Bali I Wayan Koster belakangan ini menjadi sorotan publik karena sikapnya terhadap tim nasional sepak bola (timnas). Israel berlaga di Bali pada Piala Dunia U-20.

Koster menulis surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023 menyatakan sikapnya terhadap timnas Israel yang berlaga di Bali. Bahkan, Koster mengaku siap mendukung Piala Dunia U-20 2023 dalam pertemuan Januari 2023 dengan Zainudin Amali yang saat itu menjabat sebagai Menpora.

Penolakan Wayan Koster menjadi dasar keputusan FIFA membatalkan undian Piala Dunia U-20 di Bali yang rencananya akan digelar pada 31 Maret mendatang.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulinga mengatakan, PSSI berusaha membuka komunikasi dengan Koster terkait polemik ini. Namun, Arya menilai Koster tetap pada pendiriannya.

Wayan Koster adalah politisi PDIP. Sebelum terjun ke dunia politik, Koster adalah seorang peneliti dan dosen.

Dalam situs resmi Pemerintah Provinsi Bali, ia memulai karirnya sebagai peneliti di Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1988-1994. Ia juga tercatat sebagai dosen tidak tetap di berbagai universitas sejak 1992-2004.

Pria kelahiran Singaraja, Bali pada 20 Oktober 1962 ini terjun ke dunia politik. Karier politiknya dimulai sebagai Staf Ahli Fraksi PDI Perjuangan pada 2003-2004. Ia kemudian maju menjadi anggota DPR dan berhasil terpilih selama tiga periode, yakni periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2018.

Pada November 2017, Koster memutuskan mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali pada Pilkada 2018. Koster menggandeng Tjokorda Oka Artha Ardhana didukung koalisi PDIP, PAN, Hanura, dan PKPI.

Pasangan ini berhasil mengalahkan rivalnya, pasangan Rai Dharmajaya Mantra dan I Ketut Sudikerta yang mengusung koalisi Golkar, Demokrat, NasDem, dan Gerindra.

Selain berkecimpung di dunia politik, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga aktif berorganisasi di organisasi keagamaan Hindu. Diantaranya adalah Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Persatuan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) selama delapan tahun sejak 1990 hingga 1998.

Setelah itu, Koster juga menjabat sebagai Sekjen DPP Prajaniti Hindu Indonesia selama 10 tahun dari tahun 2000 hingga 2010.

Saat menjadi gubernur, Koster pernah menetapkan tanggal 29 Januari sebagai peringatan Hari Arak Bali. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022. Keputusan diambil untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan arak Bali.

Belakangan ini, Koster menjadi sorotan karena mengambil langkah untuk menekan jumlah wisatawan atau wisatawan mancanegara yang sering berkunjung ke Pulau Dewata.

Diantaranya adalah usulan kepada pemerintah pusat untuk mencabut penerbitan visa on arrival (VoA) bagi warga negara Rusia dan Ukraina yang ingin berkunjung ke Bali. Dia berdalih usulan ini diajukan karena maraknya pemberitaan tentang warga kedua negara yang melakukan pelanggaran di Bali. Tak hanya itu, Koster berencana menerbitkan peraturan yang melarang turis asing menyewa sepeda motor.

(rzr/tsa)

[Gambas:Video CNN]